Berikut adalah cerita seorang pemimpin yang baik, yang patut kita
ditiru dalam ketangguhan, kecerdasan dan kesalehannya. Dan bisa tiru
juga cara dalam memilih imam shalat seperti shalat jum'at...
Sang pedang malam, Muhammad Al-Fatih adalah ahli qiyamul lail
yang selalu kontak dengan Allah. Dia selalu taqarrub, mendekatkan diri
kepadanya. saat kecil ia didik oleh seorang ulama pilihan, Syaikh Aaq
Syamsuddin yang menajarkan banyak disiplin ilmu hingga ia menjadi
remaja.
Muhammad Al-Fatih memiliki suatu kebiasaan yaitu, dia
selalu berkeliling setiap malam, memeriksa kondisi teman dan rakyatnya.
Dia sengaja berkeliling untuk memastikan apakah rakyat dan
teman-temannya terbangun dan meneggakn shalat malam, ataukah tidak?
Kesalehan
Muhammad Al-Fatih terbukti ketika satu hari, muncul persoalan pada saat
pasukan islam hendak melaksanakan shalat jum'at kali pertama di
konstantinopel " Siapakah yang layak menjadi imam shalat jum'at?" .
Namun, tidak ada seseorang pun yang berani menawarkan diri. Melihat hal
itu, Muhammad Al-fatih segera bangun dari tempat duduknya, dan meminta
kepada seluruh jama'ah untuk sama-sama berdiri. Kemudian, beliau
bertanya: "Siapakah yang diantara kalian yang sejak remaja, sejak
akhil balighnya hingga hari ini pernah meninggalkan shalat wajib lima
waktu, silahkan duduk?!"
subhanallah tidak ada seoarang pun
diantara pasukan islam yang dudukk. Semuanya masih tegak berdiri.
Artinya, pasukan islam yang dipimpin Muhammad Al-Fatih sejak mereka
remaja hingga pada hari itu, tidak ada sekalipun, mereka melalaikan
shalat fardhu.
Muhammad Al-Fatih tersenyum, kemudian bertanya untuk yang kali kedua:
"Siapa di antara kalian yang sejak akhil baligh
dahulu hingga pada hari ini, pernah meninggalkan shalat sunnah rawatib?
kalau ada yang pernah meninggalkan shalat sunnah rawatib sekali saja,
silahkan duduk!".
Sebagian diantara pasukan islam yang
merasa pernah meninggalkannya, mereka segera duduk. Namun sebagian besar
di antara pasukkan islam tersebut masih tegak berdiri. Betapa kualitas
karakter dan keimanan mereka bernilai tingga, sungguh jujur.
Muhammad Al-Fath kembali berseru sambil mengedarkan matanya kepada seluruh pasukannya yang masih berdiri tegak :
" Siapa
diantara kalian yang sejak masa akhil baligh sampai hari ini pernah
meninggalkan shalat tahajjud di kesunyian malam? bagi yang merasa pernah
meninggalkan atau kosong satu malam saja, silahkan duduk!".
Apa yang terjadi? pasukan islam yang tadinya masih banyak berdiri tegak
dengan segera duduk rapih kembali, Namun, ada pemandangan yang
menakjubkan, ternyata masih ada seorang yang tetap berdiri. Siapakah
dia? Dia adalah Muhammad Al-Fatih, sang penakluk Konstantinopel. Dialah
yang pantas menjadi imam shalat jum'at pada hari itu karena hanya
Muhammad Al-Fatih yang sejak akhil baligh dan remajanya selalu mengisi
kesunyian malamnya dengan bersujud kepada Allah, tidak kosong semalam
pun. Kalau dia pernah meninggalkan shalat rawatib, secara logika tentu
dia tidak pernah lalai dalam shalat fardhu, bahkan dia tunaikan dalam
shalat berjama'ah . Subhanallah!.
Berkat jiwa kepahlawan,
keberanian, kesalehan, kecerdasan dan prestasi inilah, Muhammad II bin
Murad II diberi gelar Al-Fatih (sang penakluk). itulah kisah Pedang
Malam yang merupakan rahasia sukses dari seorang pribadi penggubah
sejarah, yaitu Muhammad Al-Fatih. Keberadaannya yang luar biasa telah
diprediksi oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya :
"Kalian pasti akan membebaskan Konstantinopel, sehebat-hebat amir(panglima perang) adalah amir-nya dan sekuat-kuatnya pasukan adalah pasukannya." (HR.Ahmad)
semoga bermanfaat....
Referensi : buku Beyond The Impiration, Penulis Felix Y. Siauw
No comments:
Post a Comment