Friday, March 6, 2015

Register

Register merupakan sebagian memori dari mikroprosesor yang dapat diakses dengan kecepatan yang sangat tinggi.

4 Jenis kelompok register :

1. General Purpose Register


2. Pointer dan Index Register

3. Register Segment

4. Flag Register

General Puspose Register
1.Accumulator Register AX

Fungsi: Sebagai akumulator dan berhubungan dengan jenis-jenis operasi khusus seperti Aritmetika, In/Out, Shift,Logic, Rotate, dan operasi desimal berkode biner.

2.Base Register BX

Fungsi: Sebagai register base untuk mereferensi alamat memori. Operasi yang dapat dilakukan adalah Rotate, Logic, Shift, dan Aritmetika.

3.Counter Register CX

Fungsi: Sebagai pencacah implisit dengan instruksi tertentu, misalnya terhadap perintah Loop dan operasi string. Counter naik jika direction flag bernilai 0, dan counter turun jika direction flag bernilai 1.

4.Data Register DX

Fungsi: Menyimpan alamat port I/O selama operasi I/O tertentu, baik alamat port 8 bit maupun 16 bit. Digunakan juga dalam operasi perkalian dan pembagian.

Pointer dan Index Register


1.Register SP (Stack Pointer, 16 bit)

Fungsi: Digunakan untuk operasi stack seperti menyimpan alamat return saat memanggil subroutine. SP merupakan register yang secara implisit digunakan oleh perintah PUSH dan POP yaitu menyimpan dan mengambil kembali dari stack.
2. Register BP (Base Pointer, 16 bit)
Fungsi: Sebagai penunjuk base dalam stack yang disediakan untuk penyimpanan data. BP juga digunakan si dengan bahasa pemrograman misalnya Assembler dan C.

3.  Register SI dan DI (Source Index dan Destination index, 16 bit)
Fungsi: Menyimpan nilai-nilai offset dalam segment data memori pada saat bersangkutan.

4.   Register IP (Instruction Pointer, 16 bit)
Fungsi: Register yang berpasangan dengan CS sebagai register utama untuk menunjukkan baris perintah program. Pada saat program dijalankan, IP akan langsung menunjuk pada awal program. Code Segment dan Instruction Pointer berfungsi sebagai program counter ditulis dengan format CS:IP. Secara umum, kode mesin diletakkan di Code Segment, semua data diletakkan di Data Segment, dan operasi PUSH

Segment Register

  1. Register CS(Code Segment) digunakan untuk menunjukkan tempat dari segmen yang sedang aktif, sedangkan register SS(Stack Segment) menunjukkan letak dari segmen yang digunakan oleh stack. Kedua register ini sebaiknya tidak sembarang diubah karena akan menyebabkan kekacauan pada program anda nantinya.
  2. Register DS(Data Segment) biasanya digunakan untuk menunjukkan tempat segmen dimana data-data pada program disimpan. Umumnya isi dari register ini tidak perlu diubah kecuali pada program residen

Register Flag


Flags register ini mampu memcatat sampai 16 keadaan.Mikroprosesor 8086/8088 mempunyai Status Flag 1 bit dan 4 Kontrol Flag yang dikonfigurasikan dalam register 16 bit. Flag yang terdapat di mikroprosesor 8088 keatas yaitu:
CF (Carry Flag)
Tugas: Jika terjadi borrow pada operasi pengurangan atau carry pada penjumlahan, bit ini akan bernilai 1.
PF (Parity Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika instruksi menghasilkan sebuah angka genap (even parity)
AF (Auxiliary Flag)
Tugas: Digunakan oleh instruksi pegaturan desimal.

ZF(Zero Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika hasil instruksi adalah 0.
Register ES(Extra Segment), sesuai dengan namanya adalah suatu register bonus yang tidak mempunyai suatu tugas khusus. Register ES ini biasanya digunakan untuk menunjukkan suatu alamat di memory, misalkan alamat memory video.
SF (Sign Flag)
Tugas: Menset (nilai 1), jika hasilnya adalah negatif dan bernilai 0 jika positif

OF (Overflow Flag)
Tugas: Menunjukkan sebuah operasi yang tidak benar yaitu merubah hasil daripada tanda bit.. 
IF (Interrupt Enable Flag)
 Tugas: Jika diset (nilai 1) dapat melakukan operasi interupsi dan sebaliknya bila bernilai 0, maka interupsi tidak dapat dilakukan

DF (Direction Flag)
Tugas: Mengontrol arah dari operasi string. Jika DF=1, maka register SI dan DI nilainya menurun (decrement); jika DF=0, maka register DI dan SI nilai menaik (increment). Register ini digunakan untuk instruksi-instruksi MOVS, MOVSB, MOVSW, CMPS, CMPSB, dan CMPSW.

TF (Trap Flag)
Tugas: Ditempatkan dalam single step mode untuk keperluan debug.
NT (Nested Task)
Digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk menjaga jalannya interupsi yang terjadi secara beruntun.™ 
IOPL (I/O Protection level)
Flag ini terdiri atas 2 bit dan digunakan pada prosesor 80286 dan 80386 untuk mode proteksi.

 sumber referensi


semakin besar frekuensi xtal maka semkin cepat pemprosesannya


Monday, February 9, 2015

Uwais Al-Qorni Terkenal di Langit tetapi tak dikenal di Bumi

Dikisahkan ketika zaman Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dahulu hiduplah seorang pemuda miskin dan yatim yang tinggal bersama ibunya dinegeri Yaman, pemuda itu bernama Uwais Al-Qorni. Sehari-harinya dia hidup sebagai penggembala kambing.Kehidupannya yang miskin membuat ia tak dikenal oleh penduduk Yaman,ia sering menerima celaan dan cercaan dari orang-orang sekitar bahkan ia juga dituduh sebagai pencuri. Pernah suatu ketika seorang fuqoha’ dari negeri Kufah datang dan duduk bersamanya kemudian menghadiahkan 2 helai pakaian untuknya. Namun, Uwais menolaknya dengan halus seraya berkata “Aku khawatir, nanti orang-orang akan menuduhku mencuri lagi, karena bagaimana bisa aku memperoleh pakaian ini.”
Meskipun miskin, Uwais tak pernah mengeluh atas kekurangannya bahkan jika ada upah hasil menggembala yang berlebih ia berikan kepada tetangganya yang miskin. Subhanallah. Meski hidup serba kekurangan, ia masih bisa memberi kepada saudaranya yang tidak mampu. Uwais Al-Qorni mulai memeluk Islam sejak seruan Islam pertama kali tiba di Yaman karena rindunya ia akan datangnya kebenaran. Tetangga-tetangga Uwais yang juga memeluk Islam banyak yang mengunjungi Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam ke Madinah untuk menerima ajaran beliau secara langsung, kemudian kembali ke Yaman dan merubah cara hidup mereka sesuai dengan ajaran Islam.
Melihat tetangganya yang telah pulang ke Yaman setelah bertemu kekasih Allah, membuat Uwais sedih. Kecintaanya yang sangat dalam kepada baginda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menumbuhkan rasa rindu yang begitu berat untuk bertemu dengan beliau. Namun, Uwais hanya bisa memendam keinginannya itu karena ia harus merawat ibunya yang telah uzur serta lumpuh. Seringkali ia merenung dan bertanya di dalam hatinya, “Kapankah ia akan bisa melihat wajah baginda rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam dari dekat?”
Akhirnya pada suatu hari, atas izin Allah, Uwais berkesempatan untuk menemui Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam secara langsung. Ibunya mengizinkannya untuk berangkat ke Madinah dan memintanya untuk segera kembali ke Yaman setelah berjumpa dengan baginda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam. Sebelum berangkat ke Madinah, tak lupa ia menyiapkan semua keperluan yang dibutuhkan ibunya dan meminta tetangganya untuk menemani ibunya selama ia berpergian. Meski banyaknya rintangan yang ia hadapi, selama menempuh perjalanan panjang sejauh 400 km dari Yaman menuju Madinah semangatnya untuk bertemu Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam tak pernah surut.
Namun, setibanya Uwais di Madinah, ketika ia mendatangi rumah baginda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, ternyata beliau sedang di tengah medan peperangan. Karena kerinduannya yang sangat mendalam itu, ia rela menunggu kepulangan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam di depan rumah beliau. Disaat ia menunggu, teringat olehnya ucapan ibunya yang memintanya untuk segera pulang setelah bertemu Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, Uwais pun menjadi ragu. Tetapi akhirnya karena ketaatannya kepada ibunya Uwais kembali ke Yaman dengan perasaan haru.
Sepulangnya dari medan perang, Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam menanyakan kedatangan orang yang mencarinya kepada Aisyah radiallahu’anha, beliau menjelaskan bahwa Uwais Al-Qorni adalah anak yang taat pada ibunya dan dia adalah penghuni langit. Sebagai mana Sabda beliau “Kalau kalian ingin berjumpa dengan dia (Uwais al-Qarni), perhatikanlah, ia mempunyai tanda putih di tengah-tengah tapak tangannya.” Kemudian baginda memandang kearah Ali dan Umar dan bersabda, “Suatu ketika, apabila kalian bertemu dengannya, mintalah doa dan istighfarnya, dia adalah penghuni langi dan bukan penghuni bumi.” Aisyah radiallahu’anha dan para sahabat tertegun mendengar penjelasan Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam.
Hingga ketika Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam wafat, Khalifah Umar bin Khattab teringat akan sabda beliau dan mengajak Ali untuk bersama-sama mencari orang yang bernama Uwais Al-Qorni. Setiap pedagang yang datang dari Yaman mereka hampiri untuk menanyakan keberadaan Uwais. Namun, hasilnya tetap saja nihil. Seorang Uwais yang miskin tak seorang pun mengenali dirinya di bumi ini.
Suatu ketika setelah berbulan-bulan lamanya pencarian, Khalifah Umar Al Khattab dan Ali membuahkan hasil, serombongan pedagang dari Yaman memberitakan bahwa Uwais sedang menggembala unta diperbatasan kota.
Khalifah Umar bin Khattab dan Ali bergegas pergi ke perbatasan kota untuk menemui Uwais, setibanya diperbatasan kota mereka segera menghampiri penggembala tersebut dan mengucapkan salam. Namun ternyata Uwais sedang melakasanakan shalat,setelah ia menyelesaikan shalatnya dan menjawab salam mereka sambil bersalaman dengan keduanya. Sewaktu bersalaman segera Khalifah Umar Al Khattab melihat telapak tangan Uwais untuk membuktikan apa yang pernah rasul katakan kepada beliau. Ternyata benar tangan penggembala itu mengeluarkan cahaya putih dialah Uwais sang penghuni langit.
Melalui cerita dari Uwais tahulah mereka bahwa ternyata ibu Uwais telah meninggal dunia. Kemudian Khalifah Umar bin Khattab dan Ali meminta Uwais untuk mendoakan mereka, tetapi Uwais enggan dan berkata, “Sayalah sepatutnya meminta doa daripada kalian”. Mendengar jawaban Uwais khalifah Umar bin Khattab berkata, “Tujuan kami datang kesini adalah untuk meminta doa dan istighfar darimu.” Karena desakan kedua sahabat Nabi ini, akhirnya Uwais berkenan untuk mendoakan mereka dan sebagai ucapan terima kasih, Khalifah Umar berjanji akan menyumbangkan uang Negara dari baitulmal untuk menjamin kelangsungan hidupnya. Ternyata Uwais menolaknya dengan halus dan berkata “Hamba mohon cukup hari ini saja hamba dikenali orang, hari-hari selanjutnya biarkanlah hamba yang fakir ini tidak dikenali orang lagi.”
Sehingga semenjak saat itu Uwais Al Qorni tidak dikenali orang-orang lagi. Namun, terdapat banyak riwayat yang menceritakan tentangnya. Hingga saat ajal datang menjemputnya terjadi peristiwa yang mengejutkan penduduk sekitarnya begitu ramai orang tak dikenal yang mengurusi jenazahnya.
Maka benarlah sabda Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam tentang Uwais Al Qorni yang merupakan seorang penghuni langit. Meski ia tak dikenali oleh penduduk bumi, tetapi ia begitu terkenal di kalangan penghuni langit.
Mahasuci Allah. Itulah balasan bagi orang yang benar-benar bertaqwa dan sempurna imannya. Meskipun ia tidak mengenali siapa Rasulullah shollallahu ‘alaihi wa sallam, dan meskipun ajaran Islam tak langsung diterimanya dari beliau, ia begitu mantap meyakini Islam.

Soal dan Jawaban Test Glints Academy Career Exploration

Berikut beberapa contoh soal dasar tentang HTML dan CSS yang mungkin anda temui di Glints Career Exploration. Semoga Bermanfaat. Jawaba...