Sunday, March 17, 2013

LP PERTAMA DASPRO 2 TENTANG PASCAL

Laporan Pendahuluan Dasar Pemrograman 2 , LAB TI Universitas Gunadarma
1. Jelaskan apa yang kamu ketahui tentang bahasa pemrograman Pascal !
2. Tulis struktur umum bahasa Pascal dan jelaskan masing-masing bagiannya!
3. Sebutkan macam-macam tipe data dalam bahasa pemrograman Pascal dan
jelaskan kegunaannya !

Jawaban

1. Pascal adalah bahasa tingkat tinggi (high level language) yang dirancang
oleh Niklaus Wirth dari Technical University di Zurich, Switzerland. Nama
Pascal diambil sebagai penghargaan terhadap ahli matematika prancis abad
17 yaitu Blaise Pascal. Pascal digunakan pertama kali pada komputer CDC
6000 (Control Data Corporation) pada tahun 1971 dengan tujuan untuk
pendidikan.

2. Struktur Program Pascal
Struktur suatu program Pascal dapat terdiri dari :
1. Judul Program
2. Blok Program
a. Bagian Deklarasi
  • Deklarasi Label
  • Deklarasi Konstanta
  • Deklarasi Tipe
  • Deklarasi Variable
  • Deklarasi Prosedur
  • Deklarasi Fungsi
b. Bagian Pernyataan / Terproses
Untuk pemberian komentar diletakkan diantara tanda (*dan*) atau {dan}.
1. Judul Program
Judul program ini digunakan untuk memberi nama program dan sifatnya
optional. Jika ditulis harus terletak pada awal dari program dan diakhiri
dengan titik koma (;).
Contoh penulisan judul program :
PROGRAM coba;
PROGRAM gaji(input,output);
PROGRAM latihan_1;
2. Bagian Pernyataan / Terproses
Bagian yang akan diproses dan terdapat dalam suatu blok yang diawali
dengan BEGIN dan diakhiri dengan END, setiap statamen yang
merupakan instruksi program diakhiri dengan tanda titik koma (;).
BEGIN
...
statement;
...
END.

3. Pascal menyediakan beberapa macam tipe data, yaitu :
1. Tipe data sederhana, terdiri dari :
a. Tipe data standar : integer, real, char, string, boolean.
b. Tipe data didefinisikan pemakai : enumerated atau scalar, subrange
2. Tipe data terstruktur : array, record, file, set.
3. Tipe data penunjuk

Saturday, March 16, 2013

Rangkuman BAB 1-3 IBD

Nama : Sardi Irfansyah
Kelas : 1IB03
NPM : 16412848
Kegiatan/organisasi di Gunadarma : koordinator Laki-laki (Ikhwan) angkatan 2012 UKM Fajrul Islam Universitas Gunadarma



BAB I
Tinjauan Ilmu Budaya Dasar

A.    PENDAHULUAN
     Ilmu Budaya Dasar adalah salah satu mata kuliah yang membicarakan tentang nilai- nilai, kebudayaan, tentang berbagai masalah yang dihadapi manusia dalam hidupnya sehari-hari.
Secara singkat dapatlah dikatakan bahwa setelah mendapat mata kuliah ini mahasiswa diharapkan memperlihatkan :
  1. Minat dan kebiasaan menyelidiki apa- apa yang terjadi disekitarnya dan diluar lingkungannya, menelaah apa yang dikerjakannya sendiri.
  2. Kesadaran akan pola- pola nilai yang dianutnya serta bagaimana hubungan nilai- nilai ini dengan cara hidupnya sehari- hari.
  3. Kerelaan memikirkan kembali dengan hati terbuka nilai- nilai yang dianutnya untuk mengetahui apakah dia berdiri sendiri dapat membenarkan nilai- nilai tersebut ubtuk dirinya sendiri.
  4. Keberanian  moral untuk mempertahankan nilai- nilai yang dirasanya sudah dapat diterimanya dengan pnuh tanggung jawab dan sebaliknya menolak nilai- nilai yang tidak dapat dibenarkan.
Latar belakang mata kuliah IBD dalam konteks budaya, negara dan masyarakat Indonesia berkaitan dengan masalah sebagai berikut :
1.     Kenyataan bahwa bangsa Indonesia terdiri atas berbagai suku bangsa dengan segala keanekaragaman budaya yang tercermin dalam berbagai aspek kebudayaannya, yang biasanya tidak lepas dari ikatan- ikatan primordial, kesukuan, dan kedaerahan.
2.     Proses pembangunan yang sedang berlangsung dan terusmenerus menimbulkan dampak positif dan negatif berupa terjadinya perubahan dan pergeseran sistem nilai budaya sehingga dengan sendirinya mental manusiapun terkena pengaruhnya. Akibat lebih jauh dari pembenturan nilai budaya ini ialah timbulnya konflik dalam kehidupan.
3.  Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi menimbulkan perubahan kondisi kehidupan manusia, menimbulkan konflik dengan tata nilai budayanya, sehingga manusia bingung sendiri terhadap kemajuan yang telah diciptakannya. Hal ini merupakan sifat ambivalen teknologi, yang disamping memiliki segi- segi positifnya, juga memiliki segi-segi negatif. Akibat dampak negatif teknologi, manusia kini menjadi resah dan gelisah.

B.    ILMU BUDAYA DASAR SEBAGAI BAGIAN DARI MATA KULIAH DASAR UMUM
     Secara khusus MKDU bertujuan untuk menghasilan warga negara sarjana yang berkualifikasi sebagai berikut :
1.        Berjiwa Pancasila sehingga keputusan dan tindakannya mencerminkan pengalaman nilia- nilai pancasila dan memiliki integritas kepribadian yang tinggi, yang mendahulukan kepentingan nasional dan kemanusiaan sebagai sarjana Indonesia.
2.       Takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, bersikap dan bertindak sesuai ajaran agamanya, dan memiliki tenggang rasa terhadap pemeluk agama lain.
3.      Memiliki wawasan komprehensif dan pendekatan integral didalam menyikapi permasalahan kehidupan baik sosial, ekonomi, politik, kebudayaan, maupun kebudayaan pertahanan.
4.        Memiliki wawasan budaya yang luas tentang kehidupan bermasyarakat dan secara bersama- sama mampu berperan serta meningkatkan kualitasnya, maupun lingkungan alamiah dan bersama- sama berperan serta didalam pelestariannya.
Jadi, pendidikan umum yang menitik beratkan pada usaha untuk mengembangkan kepribadian mahasiswa, pada dasarnya berbeda dengan mata kuliah- mata kuliah bantu yang bertujuan untuk menopang keahlian mahasiswa dalam disiplin ilmunya. Demikian pula berbeda dengan pendidikan keahlian yang bertujuan untuk mengembangkan mahasiswa dalam bidang atau disiplin ilmunya.

C.    PENGERTIAN ILMU BUDAYA DASAR
     Secara sederhana Ilmu Budaya Dasar adalah pengetahuan yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep- konsep uang dikembangkan untuk mengkaji masalah- masalah kemanusiaan dan kebudayaan.
Istilah ilmu budaya dasar dikembangkan di Indonesia sebagai pengganti istilah basic humanitiesm yang berasal dari istilah bahasa Inggris “the humanities”. Adapun istilah humanities itu sendiri berasal dari bahasa Yunani Humanus yang bisa diartikan manusia berbudaya dan halus.
Prof. Dr. Harsya Bachtiar mengemukakan bahwa ilmu dan pengetahuan dikelompokkan dalam tiga kelompok besar, yaitu :
1.    Ilmu- ilmu alamiah (natural science)
Ilmu- ilmu alamiah bertujuan mengetahui keteraturan-keteraturan yang terdapat dalam alam semesta. Untuk mengkaji hal itu diunakan metode alamiah. Caranya dengan menentukan hukum yang berlaku mengenai keteraturan- keteraturan itu, lalu dibuat analisis untuk menentukan suatu kualitas, hasil analisis itu kemudian digeneralisasikan. Atas dasar ini lalu dibuat prediksi. Hasil penelitiannya 100 % benar dan 100 % salah. Yang termasuk kelompok ilmu- ilmu alamiah antara lain ialah astronomi, fisika, kimia, biologi, kedokteran, dan mekanika.
2.    Ilmu- ilmu sosial (sosial science)
Ilmu- ilmu sosial bertujuan untuk mengkaji keteraturan- keteraturan yang terdapat dalam hubungan antar manusia. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode alamiah sebagai pinjaman dari ilmu- ilmu alamiah. Tetapi hasi penelitiannya tidak mungkin 100 % benar, hanya mendekati kebenaran. Sebabnya ialah keteraturan dalam hubungan antar manusia itu tidak dapat berubah dari saat ke saat. Yang termasuk ilmu- ilmu sosial antara lain ilmu ekonomi, sosiologi, politik, demografi, psikologi, antropologi sosial, sosial hukum, dsb.
3.    Pengetahuan budaya (the humanities)
Pengetahuan budaya bertujuan untuk memahami dan mencari arti kenyataan- kenyataan yang bersifat manusiawi. Untuk mengkaji hal itu digunakan metode pengungkapan peristiwa- peristiwa dan pernyataan- pernyataan yang bersifat unik, kemudian diberi arti. Peristiwa- peristiwa dan pernyataan- pernyataan itu pada umumnya terdapat dalam tulisan- tulisan, metode ini tidak ada sangkut pautnya dengan metode ilmiah, hanya mungkin ada pengaruh dari metode alamiah.

D.    TUJUAN ILMU BUDAYA DASAR
       Penyajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar tidak lain merupakan usaha yang diharapkan dapat memberikan pengetahuan dasar dan pengertian umum tentang konsep- konsep yang dikembngkan untuk mengkaji masalah- masalah manusia dan kebudayaan.
Untuk bisa menjangkau tujuan tersebut ilmu budaya dasar diharapkan dapat :
1.     Mengusahakan penajaman kepekaan mahasiswa terhadap lingkungan budaya, sehingga mereka lebih mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang baru, terutama untuk kepentingan profesi mereka.
2.      Memberi kesempatan pada mahasiswa untuk memperluas pandangan mereka tentang masalah kemanusiaan dan budaya serta mengembangkan daya kritis mereka terhadap persoalan- persoalan yang menyangkut dua hal tersebut.
3.      Mengusahakan agar mahasiswa, sebagai calon pemimpin bangsa dan negara serta ahli dalam bidang disiplin masing- masing, tidak jatuh kedalam sifat- sifat kedaerahan dan pengkotakan disiplin yang ketat. Usaha ini terjadi karena ruang lingkup pendidkan kita amat sempit dan condong membuat manusia spesialis yang berpandangan kurang luas. Kedaerahan dan pengkotakan didiplin ilmu yang ketat.
4.     Mengusahakan wahana komunikasi para akademisi agar mereka lebih mampu berdialog satu sama lain. Dengan memiliki satu bekal yang sama, para akademisi diharapkan akan lebih lancar dalam berkomunikasi.

E.    RUANG LINGKUP ILMU BUDAYA DASAR
      Bertitik tolak dari kerangka tujuan yang telah ditentukan diatas, dua masalah pokok bisa dipakai sebagai sebagai bahan pertibangan untuk menentukan ruang lingkup kajian mata kuliah Ilmu Budaya Dasar. Kedua masalah pokok itu ialah :
1.      Berbagai aspek kehidupan yang seluruhnya merupakan ungkapan masalah kemanusiaan dan budaya yang dapat didekati dengan menggunakan pengetahuan budaya (the humanities), baik dari segi masing- masing keahlian (disiplin) didalam pengetahuan budaya, maupun secara gabungan (antar bidang) berbagai displin dalam pengetahuan budaya.
2.      Hakekat manusia yang satu aatu universal, akan tetapi yang beraneka ragam perwujudannya dalam kebudayaan masing- masing jaman dan tempat. Dalam melihat dan menghadapi lingkungan alam, sosial dan budaya, manusia tidak hanya mewujudkan kesamaan- kesamaan, akan tetapi juga ketidak seragaman yang diungkapkan secara tidak seragam, sebagaimana yang terlihat ekspresinya dalam berbagai bentuk dan corak ungkapan, pikiran, dan perasaan, tingkah laku, dan hasil kelakuan mereka.
Pokok yang akan dikembangkan adalah :
-    Manusia dan cinta kasih
-    Manusia dan keindahan
-    Manusia dan penderitaan
-    Manusia dan keadilan
-    Manusia dan pandangan hidup
-    Manusia dan tanggung jawab serta pengabdian
-    Manusia dan kegelisahan
-    Manusia dan harapan

BAB II 
MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
A.    MANUSIA
    Manusia di alam dunia ini memegang peranan yang unik, dan dapat dipegang dari banyak segi.
Ada dua pandangan yang akan kita jadikan acuan untuk menjelaskan tentang unsur- unsur yang membangun manusia
1.    Manusia itu terdiri dari empat unsur yang saling terkait, yaitu
a.   Jasad, yaitu : badan kasar manusia yang nampak dari luarnya, dapat diraba dan difoto, dan menempati ruang dan waktu.
b.      Hayat, yaitu : mengandung unsur hidup, yang ditandai dengan gerak.
c.    Ruh, yaitu : bimbingan dan pimpinan Tuhan, daya yang bekerja secara spiritual dan memahami kebenaran, suatu kemampuan mencipta yang bersifat konseptual yang menjadi pusat lahirnya kebudayaan.
d.    Nafsu, dalam pengertian diri atau keakuan, yaitu kesadaran tentang diri sendiri.
2.    Manusia sebagai satu kepribadian mengandung tiga unsur yaitu :
a.            Id, yang merupakan struktur kepribadian yang paling primitif dan paling tidak nampak. Id merupakan libido murni, atau energi psikis yang menunjukkan ciri alami yang irrasional yang terkait dengan sex, yang secara instingtual menentukan proses- proses ketidaksadaran (unconcious).
b.            Ego, merupakan bagian atau struktur kepribadian yang pertama kali dibedakan dari id, sering disebut sebagai kepribadian “eksekutif” karena peranannya dalam menghubungkan energi Id kedalam saluran sosial yang dapat dimengerti oleh orang lain.
c.            Superego, merupakan struktur kepribadian yang paling akhir, muncul kira- kira pada usia lima tahun. Dibandingkan dengan id dan ego, yang berkembang secara internal dalam diri individu, superego terbentuk dari lingkungan eksternal. Jadi superego merupakan kesatuan standar- standar moral yang diterima oleh ego dari sejumlah agen yang mempunyai otoritas di dalam lingkungan luar diri, biasanya merupakan asimilasi dari pandangan- pandangan orang tua.

B.    HAKEKAT MANUSIA
a.    Mahluk ciptaan Tuhan yang terdiri dari tubuh dan jiwa sebagai satu kesatuan yang utuh.
b.   Tubuh adalah materi yang dapat dilihat, diraba, dirasa, wujudnya konkrit tetapi tidak abadi. Jika manusia itu meninggal, tubuhnya hancur dan lenyap. Jiwa terdapat didalam tubuh, tidak dapat dilihat, tdak dapat diraba, sifatnya abstrak tetapi abadi. Jiwa adalah roh yang ada didalam tubuh manusia sebagai penggerak dan sumber kehidupan.
c.    Mahluk cipaan Tuhan yang palin sempurna, jika dibandingkan dengan mahluk lainnya.
d.   Kesemurnannya terletak pada adab dan budayanya, karena manusia dilengkapi oleh penciptanya dengan akal, perasaan, dan kehendak yang terdapat didalam jiwa manusia. Dengan akal (ratio) manusia mampu menciptakan ilmu pengetahuan dan teknologi. Perasaan rohani adalah perasaan luhur yang hanya trdapat pada manusia, misalnya :
1.      Perasaan intelektual, yaitu persaan yang berkenaan dengan pengetahuan.
2.      Perasaan estesis, yaitu persaan yang berkenaan dengan keindahan.
3.      Perasaan etis, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kebaikan.
4.      Perasaan diri, yaitu perasaan yang berkenaan dengan harga diri karena ada kelebihan dari yang lain.
5.   Perasaan sosial, yaitu perasaan yang berkenaan dengan kelompok atau korp atau hidup bermasyarakat, ikut merasakan kehidupan orang lain.
6.      Perasaan religius, yaitu perasaan yang berkenaan dengan agama atau kepercayaan.
    e. Mahluk biokultural, yaitu mahluk hayati dan budayawi.
Manusia adalah produk dari saling tindak atau interaksi faktor- faktor hayati dan budayawi. Sebagai mahluk hayati, manusia dapat dipelajari dari segi- segi anatomi, fisiologi atau faal, biokimia, psikobiologi, patologi, genetika, biodemografi, evolusi biologisnya, dan sebagainya. Sebagai mahluk budayawi manusia dapat dipelajari dari segi- segi kemasyarakatan, kekerabatan, psikologi sosial, kesenian, ekonomi, perkakas, bahasa, dan sebagainya.
     f. Mahluk ciptaan Tuhan yang terikat dengan lingkungan (ekologi), memepunyai kualitas dan martabat karena kemampuan bekerja dan berkarya.
Hidup manusia mempunyai tiga taraf, yaitu, estetis, etis, dan religius. Dengan kehidupan estetis, manusia mampu menangkap dunia sekitarnya sebagai dunia yang mengagumkan dan mengungkapkan kembali (karya) dalam lukisan, tarian, nyanyian yang indah. Dalam etis, manusia meningkatkan kehidupan estetis ke dalam tingkatan manusiawi dalam bentuk- bentuk keputusan bebas dan dipertanggungjawabkan. Dengan kehidupan religius, manusia menghayati pertemuannya dengan Tuhan.

C.    KEPRIBADIAN BANGSA TIMUR
Ilmu psikologi yang memang berasal dan timbul dari masyarakat Barat, dimana konsep indvidu itu mengambil tempat yang sangat penting, biasanya menganalisis jiwa manusia dengan terlampau banyak menekan kepada pembatasan konsep individu sebagai kesatuan analisis tersendiri.

D.    PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Kebudayaan jika dikaji dari asal bahasa sansekerta berasal dari kata budhayah yang berarti budi atau akal. Dalam bahasa Latin, kebudayaan berasal dari corele, yang berarti mengolah tanah. Jadi kebudayaan secara umum dapat diartikan sebagai “segala sesuatu yang dihasilkan oleh akal budi (pikiran) manusia dengan tujuan untuk mengolah tanah atau tempat tinggalnya.

E.    UNSUR- UNSUR KEBUDAYAAN
C. kluckhohn di dalam karyanya yang berjudul Universal Categories of culture mengemukakan, bahwa ada tujuh kebudayaan Universal, yaitu :
1.    Sistem religi (sistem kepercayaan).
2.    Sistem organisasi kemasyarakatan.
3.    Sistem pengetahuan.
4.    Sistem mata pencaharian hidup dan sistem- sistem ekonomi.
5.    Sistem teknologi dan peralatan.
6.    Bahasa
7.    Kesenian.

F.    WUJUD KEBUDAYAAN
Menurut dimensi wujudnya, kebudayaan mempunyai tiga wujud yaitu
1.      Kompleks gagasan, konsep, dan pikiran manusia :
Wujud ini disebut sebagai sistem budaya, sifatnya absrak, tidak dapat dilihat, dan berpusat pada kepala- kepala manusia yang menganutnya, atau dengan perkataan lain, dalam alam pikiran warga masyarakat dimana kebudayaan bersangkutan hidup.
2.      Kompleks aktivitas :
Berupa aktivitas manusia yang saling berinteraksi, bersifat kongkret, dapat diaati atau diobservasi. Wujud ini sering disebut sistem sosial.
3.      Wujud sebagai benda :
Aktivitas manusia yang saling berinteraksi tidak lepas dari berbagai penggunaan peralatan sebagai hasil karya manusia untuk mencapai tujuannya. Aktivitas karya manusia tersebut menghasikan benda untuk berbagai keperluan hidupnya.
G.    ORIENTASI NILAI BUDAYA
Kebudayaan sebagai karya manusia memiliki sistem nilai. Menurut C. Kluckhohn dalam karyanya variations in value orientation (1961) sistem nilai budaya dalam semua kebudayaan didunia, secara universal menyangkut lima masalah pokok kehidupan manusia, yaitu :
1.    Hakekat hidup manusia (MH)
2.    Hakekat karya manusia (MK)
3.    Hakekat waktu manusia (WM)
4.    Pandangan manusia terhadap alam (MA)
5.    Hakekat hubungan anatara manusia dengan sesamanya (MM)

H.    PERUBAHAN KEBUDAYAAN
Terjadinya gerak / perubahan ini disebabkan oleh beberapa hal :
a.       Sebab- sebab yang berasal dari dalam masyarakat dan kebudayaan sendiri, misalnya perubahan jumlah dan komposisi penduduk.
b.      Sebab- sebab perubahan lingkungan alam dan fisisk tempat mereka hidup. Masyarakat yang hidupnya terbuka, yang berada dalam jalur- jalur hubungan dengan masyarakt dan kebudayaan lain, cenderung untuk berubah lebih cepat.
Berbagai faktor yang mempengaruhi diterima atau tidaknya suatu unsur kebudayaan baru diantaranya :
a.       Tetbatasnya masyarakat memiliki hubungan atau kontak dengan kebudayaan dan dengan orang- orang yang berasal dari luar masyarakat tersebut.
b.      Jika pandangan hidup dan nilai- nilai dalam suatu kebudayaan ditentukan oleh nilai- nilai agama, dan ajaran ini terjalin erat dalam keseluruhan pranata yang ada, maka penerimaan unsur baru itu mengalami hambatan yang harus disensor dulu oleh berbagai ukuran yang berlandaskan ajaran agama yang berlaku.
c.       Corak struktur sosial suatu masyarakat turut menentukan proses penerimaan kebudayaan baru. Misalnya sistem otoriter akan sukar menerima unsur kebudayaan baru.
d.      Suatu unsur kebudayaan diterima jika sebelumnya sudah ada unsur- unsur kebudayaan yang menjadi landasan bagi diterimanya unsur kebudayaan yang baru tersebut.
e.       Apabila unsur yang baru itu memiliki skala kegiatan yang terbatas, dan dapat dengan mudah dibuktikan kegunaannya oleh warga masyarakat yang bersangkutan.

I.    KAITAN MANUSIA DAN KEBUDAYAAN
Hubungan antara manusia dan kebudayaan ini dapat dipandang setara dengan hubungan antara manusia dengan masyarakat dinyatakan sebagai dialektis, maksudnya saling terkait satu sama lain. Proses dialektis ini tercipta melalui tiga tahap, yaitu :
  1.  Eksternalisasi, yaitu dimana manusia mengekspresikan dirirnya dengan membangun dunianya. Melalui eksternalisasi ini masyarakat menjadi kenyataan buatan manusia.
  2. Obyektivasi, yaitu proses dimana masyarakat menjadi realitas obyektif, yaitu suatu kenyataan yang terpisah dari manusia dan berhadapan dengan manusia. Dengan demikian masyarakat dengan segala pranata sosialnya akan mempengaruhi bahkan membentuk perilaku manusia.
  3. Internalisasi, yaitu dimana masyarakat disergap kembali oleh manusia. Maksudnya bahwa manusia mempelajari kembali masyarakatnya sendiri agar dia dapat hidup dengan baik, sehingga manusia menjadi kenyataan yang dibentuk oleh masyarakat.

BAB III 
KONSEPSI ILMU BUDAYA DASAR DALAM KESUSASTRAAN
A.    PENDEKATAN KESUSASTRAAN
Hampir setiap jaman, sastra mempunyai peranan yang lebih penting. Alsan pertama, karena sestra mempergunakan bahasa. Sementara itu, bahasa mempunyai kemampuan untuk menampung hampir semua pernyataan kegiatan manusia. Dalam usahanya untuk memahami dirinya sendiri, yang kemudian melahirkan filsafat, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk memahami alam semesta, yang kemudian melahirkan ilmu pengetahuan, manusia mempergunakan bahasa. Dalam usahanya untuk mengatur hubungan antara sesamanya yang kemudian melahirkan ilmu- ilmu sosial, manusia mempergunakan bahasa. Dengan demikian, manusia dan bahasa pada hakekatnya adalah satu. Kenyataan inilah mempermudah sastra untuk berkomunikasi.
Sastra juga lebih mudah berkomunikasi, karena pada hakekatnya karya sastra adalah penjabaran abstraksi. Sementara itu filsafat, yang juga mempergunakan bahasa, adalah abstraksi. Cinta kasih, kebahagiaan, kebebasan, dan lainnya yang digarap oleh filsafat adalah abstrak. Sifat abstrak inilah yang menyebabkan filsafat kurang berkomunikasi.

B.    ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PROSA
Istilah prosa banyak padanannya. Kadang- adang disebut narrative fiction, prose fiction atau hanya fiction saja. Dalam bahasa Indonesia istilah tadi sering diterjemahkan menjadi cerita rekaan didefinisikan sebagai bentuk cerita atau prosa kisahan yang mempunyai pemeran, lakuan, peristiwa dan alur yang dihasilkan oleh daya khayal atau imajinasi. Istilah cerita rekaan umumnya dipakai untuk roman, atau novel atau cerita pendek.
Dalam kesusastraan Indonesia kita mengenal jenis prosa lama dan prosa baru
a.      Prosa lama meliputi
1.    Dongeng- dongeng
2.    Hikayat
3.    Sejarah
4.    Epos
5.    Cerita pelipur lara
b.    Prosa baru meliputi
1.    Cerita pendek
2.     roman/ novel
3.     Biografi
4.     Kisah
5.     Otobiografi

C.    NILAI- NILAI DALAM PROSA FIKSI
    Adapun nilai- nilai yang diperoleh pembaca lewat sastra antara lain :
1.    Prosa fiksi memberikan kesenangan
    Keistimewaan kesenangan yang diperoleh dari membaca fiksi adalah pembaca mendapatkan pengalaman sebagaimana mengalaminya sendiri peristiwa itu peristiwa atau kejadian yang dikisahkan. Pembaca dapat mengembangkan imajinasinya untuk mengenal daerah atau tempat yang asing, yang belum dikunjunginya atau yang tak mungkin dikunjungi selama hidupnya. Pembaca juga dapat mengenal tokoh- tokoh yang aneh atau asing tingkah lakunya atau mungkin rumit perjalanan hidupnya untuk mencapai sukses.
2.    Prosa fiksi memberikan informasi
    Fiksi memberikan sejenis informasi yang tidak terdapat didalam ensiklopedi. Dalam novel sering kita dapat belajar sesuatu yang lebih daripada sejarah atau laporan jurnalistik tentang kehidupan masa kini, kehidupan masa lau, bahkan juga kehidupan yang akan datang atau kehidupan yang asing sama sekali.
3.    Prosa fiksi memberikan warisan kultural
    Prosa fiksi dapat menstimulasi imaginasi, dan merupakan sarana bagi pemindahan yang tak henti- hentinya dari budaya bangsa.
4.    Prosa memberikan keseimbangan wawasan
    Lewat prosa fiksi seseorang dapat menilai kehidupan berdasarkan pengalaman- pengalaman dengan banyak individu. Fiksi juga memungkinkan lebih banyak kesempatan untuk memilih respon- respon emosional atau rangsangan aksi yang mungkin sangat berbeda daripada apa yang disajikan dalam kehidupan sendiri.

D.    ILMU BUDAYA DASAR YANG DIHUBUNGKAN DENGAN PUISI
    Pembahasan puisi dalam rangka pengajaran Ilmu Budaya Dasar tidak akan diarahkan pada tradisi pendidikan dan pengajaran sastra dan apresiasinya yang murni. Puisi dipakai sebagai media sekaligus sebagai sumber belajar sesuai dengan tema- tema atau pokok bahasan yang terdapat di dalam Ilmu Budaya Dasar.
    Kepuitisan, keartistikan atau keestetikan bahasa puisi disebabkan oleh kreativitas penyair dalam membangun puisinya dengan menggunakan :
a.    Figura bahasa (figurative laguage) seperti gaya personifikasi, metafora, perbandigan, alegori, dsb sehingga puisi menjadi segar, hidup, menarik, dan memberi kejelasan gambaran agan.
b.   Kata- kata yang ambiquitas yaitu kata- kata yang bermakna ganda, banyak tafsir.
c.    Kata- kata berjiwa yaitu kata- kata yang sudah diberi suasana tertentu, berisi perasaan dan pengalaman jiwa penyair sehingga terasa hidup dan memukau.
d.   Kata- kata yang konotatif yaitu kata- kata yang sudah diberi tambahan nilai- nilai rasa dan asosiasi- asosiasi tertentu.
e.    Pengulangan, yang berfungsi untuk mengintensifkan hal- hal yang dilukiskan, sehingga lebih menggugah hati.
    Adapun alasan- alasan yang mendasari penyajian puisi pada perkuliahan Ilmu Budaya Dasar adalah sebagai berikut :
1.      Hubungan puisi dengan pengalaman hidup manusia.
2.      Puisi dan keinsyafan / kesadaran individual.
3.      Puisi dan keinsyafan sosial.
Secara imaginatif puisi dapat menafsirkan situasi dasar manusia sosial yang bisa berupa :
-    Penderitaan atas ketidak adilan.
-    Perjuangan untuk kekuasaan.
-    Konflik dengan sesamanya.
-    Pemberontakkan terhadap hukum Tuhan.



REFERENSI:
a.       Buku Ilmu Budaya Dasar oleh Widyo Nugroho dan Achmad Muchji ,diterbitkan oleh Universitas Gunadarma.

Soal dan Jawaban Test Glints Academy Career Exploration

Berikut beberapa contoh soal dasar tentang HTML dan CSS yang mungkin anda temui di Glints Career Exploration. Semoga Bermanfaat. Jawaba...